Jumat, 14 Oktober 2016

Kopi Joss Jogja

K-O-P-I          J-O-S-S


Pernah dengar minuman ini?
Yang menjadi ciri khas satu kota istimewa di Indonesia
Yaaaaaaaa !
Yogyakartaaaaaaaaaaa

Lalu hal apa yang menjadikannya istimewa seperti kotanya?

Kopi Joss merupakan kopi pahit yang dicelupkan arang panas bersuhu 250 derajat. Sekilas merupakan tampilan kopi joss khas Jogjess


Dari sumber yang dikutip Kompasiana.com,
Paduan suara segelas kopi panas yang bertemu dengan arang yang panas membara. Konon katanya arang yang dipanaskan pada suhu diatas 250° Celcius akan menjadi karbon aktif yang berguna mengikat polutan dan racun. Konon karbon teraktivasi ini berguna untuk mengurangi ampas kopi, memperbaiki aroma, dan mengikat racun.



Awal kisah deretan angkringan kopi joss tersebut dimulai dari seorang pria bernama lek man. Lek Man yang bernama asli Siswo Raharjo adalah putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an Angkringan Lek Man menjadi legenda angkringan kopi joss karena angkringan yang pertama kali menyajikan kopi joss sebagai menu utamanya.


Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.

Begitu sampai di angkringan yang buka pukul 18.00 ini, anda bisa memesan bermacam minuman yang ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Tak usah khawatir itu hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.


Berbagai makanan juga disediakan, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar. Sego kucing di Angkringan Lik Man tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau sate telur selain lezat juga tak menguras uang.


Jika menjumpai makanan dalam keadaan dingin, anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan tentu saja jadah. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau anda makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk menyamankan acara makan anda.


Anda bisa memilih tempat duduk di dua tempat yang disediakan. Jika ingin berbincang dengan pedagang, anda bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain dapat bercerita dengan Lik Man, duduk di dekat bakul akan mempermudah jika ingin tambah makanan. Tetapi bila ingin lebih berakraban dengan teman, anda bisa duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Tak perlu khawatir ruang yang tidak cukup sebab panjang trotoar yang digelari tikar hampir 100 meter.



Selengkapnya : 
http://www.kompasiana.com/emtibyan/ngayogyokarjoss-di-yogyakarta-bersama-kopi-joss_550b9c5ca333119c1e2e3df5
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-culinary/angkringan-lik-man/

2 komentar:

  1. Hai kak, artikel kamu bagus.
    Oya, saya mau ngajakin gabung ke komunitas blogger se kota Bogor nih..
    Ada id Line/whatsapp ga?

    BalasHapus

Nella itu .........

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Danella Meiranty Teknologi Pangan 2013- Universitas Surya Menuju S.TP 2017 Banjarmasin - Bogor - Tangerang - (Jogja) ig dan line @danellamei