K-O-P-I J-O-S-S
Pernah dengar minuman ini?
Yang menjadi ciri khas satu kota istimewa di Indonesia
Yaaaaaaaa !
Yogyakartaaaaaaaaaaa
Lalu hal apa yang menjadikannya istimewa seperti kotanya?
Kopi Joss merupakan kopi pahit yang dicelupkan arang panas bersuhu 250 derajat. Sekilas merupakan tampilan kopi joss khas Jogjess
Dari sumber yang dikutip Kompasiana.com,
Paduan suara segelas
kopi panas yang bertemu dengan arang yang panas membara. Konon katanya arang
yang dipanaskan pada suhu diatas 250° Celcius akan menjadi karbon aktif yang
berguna mengikat polutan dan racun. Konon karbon teraktivasi ini berguna untuk
mengurangi ampas kopi, memperbaiki aroma, dan mengikat racun.
Awal kisah deretan
angkringan kopi joss tersebut dimulai dari seorang pria bernama lek man. Lek
Man yang bernama asli Siswo Raharjo adalah putra Mbah Pairo, pedagang
angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an Angkringan
Lek Man menjadi legenda angkringan kopi joss karena angkringan yang pertama
kali menyajikan kopi joss sebagai menu utamanya.
Warung berkonsep
angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun
1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.
Begitu sampai di
angkringan yang buka pukul 18.00 ini, anda bisa memesan bermacam minuman yang
ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi
yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar
kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Tak usah khawatir itu
hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah
Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.
Berbagai makanan
juga disediakan, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga
gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar.
Sego kucing di Angkringan Lik Man tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab
nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego
kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau
sate telur selain lezat juga tak menguras uang.
Jika menjumpai
makanan dalam keadaan dingin, anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya
dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah
mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan
tentu saja jadah. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau anda
makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk
menyamankan acara makan anda.
Anda bisa
memilih tempat duduk di dua tempat yang disediakan. Jika ingin berbincang
dengan pedagang, anda bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain dapat
bercerita dengan Lik Man, duduk di dekat bakul akan mempermudah jika ingin
tambah makanan. Tetapi bila ingin lebih berakraban dengan teman, anda bisa
duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Tak perlu
khawatir ruang yang tidak cukup sebab panjang trotoar yang digelari tikar
hampir 100 meter.
Warung berkonsep
angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun
1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.
Begitu sampai di
angkringan yang buka pukul 18.00 ini, anda bisa memesan bermacam minuman yang
ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi
yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar
kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Tak usah khawatir itu
hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah
Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.
Berbagai makanan
juga disediakan, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga
gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar.
Sego kucing di Angkringan Lik Man tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab
nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego
kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau
sate telur selain lezat juga tak menguras uang.
Jika menjumpai
makanan dalam keadaan dingin, anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya
dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah
mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan
tentu saja jadah. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau anda
makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk
menyamankan acara makan anda.
Anda bisa
memilih tempat duduk di dua tempat yang disediakan. Jika ingin berbincang
dengan pedagang, anda bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain dapat
bercerita dengan Lik Man, duduk di dekat bakul akan mempermudah jika ingin
tambah makanan. Tetapi bila ingin lebih berakraban dengan teman, anda bisa
duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Tak perlu
khawatir ruang yang tidak cukup sebab panjang trotoar yang digelari tikar
hampir 100 meter.
Selengkapnya :
http://www.kompasiana.com/emtibyan/ngayogyokarjoss-di-yogyakarta-bersama-kopi-joss_550b9c5ca333119c1e2e3df5
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-culinary/angkringan-lik-man/
Hai kak, artikel kamu bagus.
BalasHapusOya, saya mau ngajakin gabung ke komunitas blogger se kota Bogor nih..
Ada id Line/whatsapp ga?
Ada ka. Line nya danellamei ya kak :)
Hapus