Jumat, 30 Desember 2016

Sangkolun - Si Manis dari Jasinga

Sangkolun

Entah dari mana pertama kali nama ini muncul

Yang jelas orang awam tidak akan mengenal jenis makanan yang satu ini.

Berbeda halnya ketika saya sebutkan,

DODOL


YA !


Sangkolun ini adalah makanan sejenis dodol. Namun tekstur nya tidak sekeras dan semanis dodol. Sangkolun, orang daerah Jasinga biasa menyebutnya. 
Jawa Barat sepertinya penghasil makanan manis dari segala penjuru daerah. Dodol dari Garut, Sale dari Bandung, Dodol Tenjo dari Tenjo dan Sangkolun dari Jasinga. Jasinga adalah daerah dibagian barat Bogor setela Leuwiliang dan Cigudeg.

Lalu bagaimana wujud dari sangkolun?

Ini lah SANGKOLUN



Makanan ini umumnya dijadikan sebagai hidangan istimewa dan jamuan yang dianggap mewah bagi masyarakat Jasinga. Hidangannya akan disajikan ketika acara perkawinan atau sesuatu yang menghadirkan sanak saudara yang banyak. Derajat suatu keluarga juga dapat dilihat dari ada atau tidaknya sajian ini. Mengapa demikian? Simpelnya karena pembuatan dodol atau sangkolun ini memerlukan modal yang cukup besar dengan proses yang cukup rumit. Sangkolun sangat jarang dijumpai dipasaran. Jadi hanya benar-benar mengolahnya sendiri jika ingin mencoba cemilan yang satu ini.


Lalu,

Bagaimana cara membuatnya?

Sederhananya seperti ini
1.       Siapkan bahan (Gula merah, Gula pasir, Tepung Ketan dan Air)
2.       Ketan yang digunakan sebagai tepung bukanlah tepung ketan instan. Melainkan ketan putih yang telah direndam satu malam kemudian digiling menjadi tepung.
3.      Bahan yang digunakan yaitu 1/2 gram gula merah, ¼ gula pasir dan 500 mL air untuk 1 Liter ketan putih yang telah digiling.
4.       Selanjutnya semua bahan diaduk atau diuleni menggunakan tongkat panjang. Hal ini dilakukan sama persis seperti pembuatan dodol. Namun bedanya tidak diaduk diatas bara api.
5.       Setelah itu dikukus menggunakan panci dandang selama satu jam.
Jika ingin disajikan secara langsung maka sangkolun dapat langsung dibentuk lonjong dan dipotong untuk diletakan dipiring. Namun jika ingin menjadi oleh-oleh atau pemberian bagi sanak saudara maka sangkolun dibungkus dengan cara yang tradisional, dengan menggunakan lilin.




Dok. Pribadi



Kebetulan hari ini,

Ibu saya sedang membuat sangkolun sebagai permintaan beberapa orang. Usaha sangkolun memang cukup menjanjikan. Produsen dapat menjual dengan harga tinggi mengingat makanan ini sangat jarang dijumpai. Untuk 250 gram dapat dijual dengan harga 5000 rupiah.


Sangkolun juga dapat tahan hingga 4 hari. Hal ini disebabkan kandungan gula yang sangat tinggi sehingga mengurangi pertumbuhan mikroorganisme. Untuk mencegah kualitas sangkolun menjadi turun, masyarakat umumnya mengonsumsinya dengan cara baru yaitu digoreng menggunakan tepung terigu. Sama halnya seperti pisang goreng. Hanya saja namanya menjadi sangkolun goring. Haha.

Sekian informasi singkat mengenai makanan asli Jasinga, Bogor, Jawa Barat ini.

Lestarikan produknya dan kenang serta abadikan informasinya.




Terima kasih J



Selamat menyambut 2017 J

Kamis, 29 Desember 2016

SAMBEL PEUPEUH

Menjelang akhir tahun,

Dipergantian menuju tahun terakhir di masa kuliah (aamiin),

Masih tentang makanan tradisional,

Kali ini datang dari Bogor, Jawa Barat.

Tanah sunda di bumi Pasundan selalu memiliki hal-hal unik yang asing bagi masyarakat daerah lain.


Kali ini saya mengangat salah satu jenis makanan obat.

Mengapa makanan obat?

Namanya “SAMBEL PEUPEUH”

Filosofi namanya sampai sekarang juga masih jadi misteri.

(daerah lain mungkin memiliki namanya sendiri yang berbeda)

Sebenarnya makanan ini lebih mirip sebagai jamu tetapi tidak diberi air.
Diaplikasikan sebagai campuran nasi seperti nasi goreng tapi tidak digoreng.


Deskripsinya seperti ini,
Semua bahan yang berasal dari rempah-rempah ditumbuk dan diuleg,
kunyit,
Hasil gambar untuk kunyit

sereh,
Hasil gambar untuk sereh


jahe,
Hasil gambar untuk jahe


kencur,


garam,
Hasil gambar untuk garam


terasi,
Hasil gambar untuk terasi

Setelah seluruh bahan halus,
Umumnya masyarakat dapat langsung memakannya atau diaduk bersama nasi panas.
Tapi sambel peupeuhnya bukan sebagai lauk, melainkan hanya sebagai bumbu.
Masyarakat sunda sudah menanamkan tradisi memakan ini sejak dulu.
Dipercaya bahwa sambel peupeuh dapat membuat aroma tubuh menjadi wangi dan tidak bau keringat, menyembuhkan lebih cepat luka akibat melahirkan bagi para wanita serta membuat warna kulit menjadi lebih kuning cerah tidak kusam. Padahal sambel peupeuh ini dapat dikonsumsi baik pria ataupun wanita lhoooo. Yang pasti tidak berbahaya bagi tubuh karena tidak mengandung senyawa kimia berbahaya dan akan langsung dikonsumsi setelah pembuatannya. Orang tua jaman dulu akan membuat sambel peupeuh di pagi hari dan langsung habis dikonsumsi bersama dengan para keluarga dan tetangga yang ada disekitarnya. Dari kegiatan makan bersama inilah nilai kekeluargaan dan keakraban para warga muncul sehingga terjalin komunikasi yang baik. Tidak heran generasi jaman dulu dapat saling mengenal dengan baik meskipun jarak rumah berjauhan.

Jika dilihat dari sisi kandungan nutrisinya,
manfaat nya adalah sebagai berikut:

(manfaat.co.id)
  1. Anti kanker
  2. Baik untuk pencernaan
  3. Bumbu masakan
  4. Baik untuk kulit
  5. Mengobati peradangan usus
  6. Membutuh bakteri dalam usus
  7. Melancarkan peredaran darah
  8. Membuang racun dalam tubuh
  9. sebagai anti oksidan
  10. Menjadi sumber serat
Bagi masyarakat yang belum terbiasa pasti akan merasakan pahit yang luar biasa saat pertama kali mengonsumsi ini. Ada alternatif cara memakannya.
Letakan bagian nasi atau sambel peupeuh saja dibagian ujung lidah sehingga akan mengurangi rasa pahit yang dirasakan. Karena bagian sambel saja sudah sangat halus maka dapat langsung ditelan. Namun bagi masyarakat yang mengonsumsinya dengan nasi, harus terlebih dahulu mengunyahnya sehingga pahitnya lebih terasa. Rasa pahit yang dihasilkan sama halnya seperti jamu. Pahit yang membuat orang ingin lagi dan lagi memakannya.


Sekian informasi kali ini yang dapat disampaikan diakhir tahun,

Semoga tahun 2017 menjadi tahun yang bermanfaat dengan penulisan blog yang lebih intens.

Selamat berharap ditahun yang baru,


Semoga hari hari mu menyenangkan para reader J

Danella Meiranty

Jumat, 09 Desember 2016

Selalu Tentang Yogyakarta

Apapun yang mereka bicarakan tentang Jogja,
aku akan selalu suka.

Kapanpun aku diminta pulang ke Jogja,
aku akan selalu pulang.

Yogyakarta,




Dengan segala keistimewaan didalamnya,
aku selalu memiliki ketertarikan untuk menelusuri jogja,



mencari kesempatan untuk memenuhi kata untuk "selalu pulang'.




Bukan asli Jogja tapi mencintai kotanya.




Sejak dulu aku rindu bahkan ketika disana aku rindu,




rindu untuk menapaki setiap sudut kotanya.


penuh warna dan selalu terkesima,



Indah,

Ramah,

Terkesan,




dari umur belasan hingga puluh,

jogja selalu menjadi alasan aku menyukai perjalanan tanpa persiapan.


Selamat menjadi kota budaya selalu Jogja :)



Raksasa Putih dari Pekalongan

Menjelang uas terakhir di masa perkuliahan ini,

ada sedikit cerita yang dapat saya bagi ketika melakuan perjalanan menuju Pekalongan.

Ada banyak hal dan makna yang diabadikan dalam kegiatan kali ini yang telah dibungkus dalam sebuah video singkat.



Berikut adalah link hasil dokumentasi mengenai kegiatan Syawalan dengan ciri khas RAKSASA PUTIH nya

Budaya Makanan - Lopis

Atau

Raksasa Putih Pekalongan


Dalam video tersebut dijelaskan beberapa kegiatan dan dokumentasi kegiatan Syawalan.

Filosofi dan proses pembuatan juga telah dijelaskan dalam video tersebut.

Terdapat pula narasumber berkredibilitas dari hasil wawancara dengan nama yang telah terlampir pula dibagian akhir video.

Hal yang paling mengesankan adalah dapat bertemu dengan orang-orang hebat meskipun harus ketinggalan kereta untuk kembali pulang dari Pekalongan ke Jakarta.

Pekalongan memang memberi cerita tak terlupakan dengan segala rasa disetiap jejaknya.

Selamat menyaksikan gaes :)

Jangan lupa like, comment and share yaaaaaa


Kamis, 01 Desember 2016

Serba Serbi Surabi



Siapa yang tak kenal dengan jajanan yang satu ini?

uwoooooo sorabiiiiii

Dari jaman kecil sampai saat ini penuh dengan variasi loh.

Mau tau berbagai jenis inovasi surabi, serabi atau sorabi ini?

Ngiler euy



Hasil gambar untuk surabi


Hasil gambar untuk surabikompas.com

Gambar terkait

Padahal foodlovers,
dulu,
serabi itu sangat sederhana.
Terbuat dari tepus beras yang dimasak diatas tungku api saja sudah enak.
Toppingnya berupa gula merah encer sudah nikmat.


Serabi dulu
Gambar terkait

Hasil gambar untuk surabi
Jaman telah mempengaruhi budaya termasuk makanan atau kuliner tidak terkecuali di Indonesia.

Maka jajanan tradisional seperti ini harus terus dipertahankan agar selalu ada motivasi kreasi setiap tahunnya :)

Nella itu .........

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Danella Meiranty Teknologi Pangan 2013- Universitas Surya Menuju S.TP 2017 Banjarmasin - Bogor - Tangerang - (Jogja) ig dan line @danellamei